Submitted by Untung on March 24, 2014 – 7:11 pm2 Comments
Kasih Sayang Ibu (Sebuah Renungan) oleh: Sri Pannavaro Mahathera
Ceramah Dhamma dengan tema kasih sayang
ibu oleh Bhante Sri Pannavaro Mahathera ini saya dapatkan dari sebuah
audio CD yang diterbitkan oleh DPP PATRIA. Tidak disebutkan dalam CD
tersebut kapan dan dimana khotbah ini dibawakan oleh beliau.
Dalam agama Buddha kedudukan seorang ibu
sangat lah istimewa. Dalam Mangala Sutta disebutkan bahwa menyokong
ayah dan ibu merupakan suatu berkah utama. Kita mungkin mengatakan bahwa
kasih sayang ibu adalah tema sangat sederhana, namun pada praktek
kehidupan kita sehari-hari apakah kita sungguh sungguh sudah menyadari
besarnya kasih sayang ibu kita? dan sudah berusaha untuk membalas
budinya?. Jika merasa sudah membalas apakah dengan cara yang benar?
Banyak kasus di sekeliling kita yang
menggambarkan putra putri yang tidak berbakti pada orang tuanya. Banyak
alasan yang menimbulkan hal itu. Bisa masalah ekonomi, masalah keluarga,
bahkan masalah agama juga bisa membuat seorang anak mengakibatkan orang
tuanya menjadi sedih dan menderita.
Cukup banyak kasus yang kita dengar
karena alasan seorang anak merasa agamanya yang paling benar dan agama
orang tuanya salah maka dia bisa mengancam untuk tidak mau mengurus
orangtuanya sendiri jika tidak ikut agamanya. Mungkin dia merasa niatnya
baik. Tetapi niat itu benar jika alasannya itu benar, dan dengan cara
yang juga harus benar bukan dengan paksaan atau ancaman yang justru
membuat orangtuanya merasa menderita.
Agama Buddha juga mengajarkan bahwa
untuk dapat membalas budi kepada orang tua, maka seorang anak harus bisa
membuat orangtuanya mempunyai sila yang baik dan mengerti Dhamma serta
hukum hukumnya. Tetapi sepanjang pengetahuan saya itu bukanlah berarti
bahwa seorang anak Buddhis baru bisa membalas budi orangtuanya jika bisa
membuat orangtuanya juga beragama Buddha.
Menjalankan sila dan mempraktekkan
Buddha Dhamma serta hukum hukumnya tidak identik dengan harus beragama
Buddha. Ada orang yang bukan beragama Buddha namun pada prakteknya dia
menjalankan sila dan mengerti tentang yang baik akan berakibat baik dan
melakukan yang buruk akan berakibat buruk. Bandingkan dengan orang yang
mengaku Buddhis tetapi tidak menjalankan sila dan tidak mengerti ajaran
Buddha. Mana yang Buddhis menurut anda? Hidup sesuai Buddha Dhamma tidak
perlu harus beragama Buddha. Buddha Dhamma bukanlah berupa ritual
keagamaan yang dangkal.
Mari kita kembali dalam topik Kasih
Sayang Ibu ini. Sebagai seorang anak Buddhis yang baik maka kita harus
membalas budi orangtua kita terutama ibu kita. Bhante Sri Pannavaro
menerangkan caranya dalam ceramah renungan kasih sayang ibu ini. Namun
jika orangtua kita punya keyakinan lain maka menurut hemat saya membalas
budinya bukan dengan memaksanya menjadi beragama Buddha tetapi mulai
dengan memberikan contoh prilaku kita sendiri yang baik kemudian secara
perlahan lahan mengajarkan tentang sila dan Dhamma serta hukum hukumnya.
Jika kita bisa membuat orangtua kita hidup sesuai Buddha Dhamma maka
kita sudah membalas budi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar