Submitted by Untung on December 24, 2013 – 12:01 pm9 Comments
Evaluasi Akhir Tahun oleh: Cornelis Wowor MA.
Evaluasi akhir tahun lazim dilakukan
oleh sebuah perusahaan untuk menilai kinerja perusahaan selama setahun.
Sayangnya kita sering lebih memberikan perhatian kepada hal-hal materi
diluar kita. Melupakan hal penting untuk diri sendiri. Kita jarang malah
hampir tidak pernah melakukan evaluasi akhir tahun terhadap diri kita
sendiri.
Kalaupun kita melakukan evaluasi akhir
tahun terhadap diri sendiri, itu lebih banyak berkaitan dengan yang
bersifat materi ataupun harta benda, misalnya dengan melakukan pelaporan
pajak setiap tahun. Kita mengevaluasi harta kekayaan kita apakah
bertambah, berkurang. Apakah tahun ini penghasilan saya bertambah atau
malah berkurang.
Pernahkah kita merenungkan dan
mengevaluasi perkembangan batin dan rohani kita pada akhir tahun?
Misalnya pernahkah kita mengevaluasi apakah kita lebih sering marah pada
tahun ini dibandingkan tahun lalu? atau apakah tahun ini kita lebih
tenang dan lebih sering memberikan senyuman terhadap orang lain?
Sebagai seorang umat Buddha kita patut
melakukan evaluasi ataupun melakukan perenungan terhadap kualitas Sila
(kemoralan), Samadhi (konsentrasi dan perhatian) dan Panna
(kebijaksanaan) diri kita secara berkala.
Berapa sering kita melakukan pelanggaran
pancasila Buddhis? apakah sudah berkurang atau malah tanpa disadari
kita lebih banyak melakukan pelanggaran sila. Apa yang menyebabkan
terjadinya hal itu? Apakah faktor luar begitu mempengaruhi diri kita
dalam menjalankan sila? Kenapa kita begitu terpengaruh oleh faktor
diluar diri dan kondisi lingkungan dalam mengendalikan sila? Bisakah
kita tetap tenang dan sabar di saat kondisi dan keadaan di luar diri
kita begitu menekan dan kacau?
Selain kemoralan, sebagai umat Buddha
yang baik kita harus berlatih meditasi. Apakah pada tahun ini latihan
samadhi kita sudah meningkat secara kualitas maupun frekuensi latihan,
atau malah sudah tidak ingat lagi kapan terakhir kalinya berlatih
meditasi?
Kebijaksanaan yang tinggi tidak dapat
diperoleh hanya melalui bacaan ataupun hanya melalui latihan kemoralan.
Sila dan Samadhi saling mendukung untuk memunculkan Panna. Munculnya
Panna mendukung untuk kemajuan Sila dan Samadhi. Begitulah Sila, Samadhi
dan Panna saling berhubungan satu sama lainnya. Sila mendukung Samadhi
dan selanjutnya menimbulkan kebijaksanaan. Kebijaksanaan memberikan
kemudahan buat kita dalam menjalankan kemoralan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar