Rabu, 20 Mei 2015

Celaan dan Pujian


Submitted by Untung on November 26, 2012 – 9:19 am4 Comments
Kritikan dan PujianCelaan dan Pujian. Ceramah Dhamma oleh: Romo Cunda J Supandi
Celaan dan Pujian merupakan dua dari delapan kondisi duniawi yang selalu muncul dalam kehidupan kita. Siapapun dia termasuk Buddha tidak terbebas dari dicela dan dipuji.
Kita harus mempunyai keseimbangan batin yang tinggi agar dapat menghadapi celaan dan pujian. Celaan tidak selamanya buruk dan pujian tidak selamanya menghasilkan kebaikan. Walau begitu tentu saja kita lebih menyukai dipuji dibandingkan dengan dicela. Hal itu wajar saja.
Kita harus bijaksana dalam menghadapi kritikan, celaan, pujian maupun sanjungan. Pernah mendengar cerita tentang bagaimana seorang bapak dengan anaknya mengendarai seekor kuda? kali ini Romo Cunda J. Supandi juga menceritakan hal yang mirip cerita tersebut, tentang sepasang suami istri yang menunggang keledai.
Jika kita selalu terombang ambing oleh kritikan dan celaan orang lain maka kita akan bingung sendiri. Kita harus cermat dalam menghadapi setiap kritikan dan celaan, direnungkan secara bijaksana apakah kritikan tersebut jika kita ikuti akan membawa manfaat? atau celaan tersebut walaupun memang terdengar benar tetapi tidak membawa manfaat untuk kita.
Karena apapun yang kita lakukan dan kerjakan pasti akan mengundang celaan dan kritikan maka seyogyanya kita tidak perlu terlalu memusingkan semua kritikan yang ditujukan dengan kita.
Jika kita menanggapi semua celaan yang ditujukan kepada kita maka cerita tentang sepasang suami istri atau bapak dan anak tersebut akan terjadi juga dengan kita. Kita tidak mempunyai pegangan.
Berbuat baik di kritik, tidak berbuat baik apalagi, pasti dicela. Maka sepanjang kita merasa apa yang kita lakukan bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang banyak, apapun cela dan kritikan yang diterima, tidak perlu sampai menghentikan perbuatan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar