Dalam pembahasan ini, pengertian istilah ‘pacaran’ adalah hubungan
seorang pria dan wanita yang bertujuan untuk saling mengenal secara
pribadi sebagai persiapan membangun rumah tangga dalam ikatan
perkawinan. Adapun penggunaan judul ‘Pacaran ala Buddhis’ tentunya
tidak untuk membandingkan dengan ‘pacaran ala bukan Buddhis’, melainkan
lebih menekankan cara mendapatkan pacar atau melangsungkan pacaran
sesuai dengan Ajaran Sang Buddha.
Masalah pacaran ini memang hanya dialami oleh para umat Buddha yang
tinggal dalam masyarakat, atau perumah tangga saja. Sedangkan, untuk
para bhikkhu yang tidak menikah dan tinggal di vihara tentunya tidak
mengalaminya. Namun, upaya mendapatkan pacar atau calon pasangan hidup
ini tetap bisa dicari dalam Dhamma Ajaran Sang Buddha. Hal ini karena
Ajaran Sang Buddha bukan hanya untuk para bhikkhu saja, melainkan juga
untuk para perumah tangga.
Sebagai langkah awal, untuk mendapatkan seorang pacar tentunya diperlukan beberapa persiapan mental atau perbaikan pola pikir.
Pertama, milikilah rasa percaya diri yang timbul
dari pemahaman bahwa mencari pacar sesungguhnya lebih mudah daripada
mencari uang. Pemahaman ini berdasarkan pengalaman bahwa seseorang
mungkin saja telah bekerja sepanjang hari, namun ia belum tentu
mendapatkan selembar uang. Sebaliknya, ketika seseorang mulai membuka
mata di pagi hari sampai hendak tidur di malam hari, tidak terhitung
lawan jenis yang telah dilihatnya. Dari sekian banyak lawan jenis yang
ditemuinya, tentu ada salah satu diantaranya yang layak dijadikan
pacar.
Kalaupun sampai sekian tahun usia kehidupan seseorang masih belum
mendapatkan pacar padahal ia sudah sangat banyak bertemu dengan lawan
jenis, maka ia hendaknya berusaha menganalisa pola pikirnya. Mungkin,
ia terlalu banyak melihat kekurangan yang ada pada lawan jenis yang
dijumpainya. Mungkin pula ia terlalu banyak melihat kekurangan pada
diri sendiri. Sebaliknya, ia mungkin melihat terlalu banyak kelebihan
yang ada pada orang lain maupun diri sendiri. Selama pola pikir yang ia
miliki masih belum sesuai kenyataan, bahwa setiap orang mempunyai
kekurangan dan kelebihannya masing-masing, maka tentu sangat sulit
mendapatkan pacar. Untuk memperbaiki pola pikir, diperlukan langkah
berikut yang ada di bawah ini.
Kedua, seseorang hendaknya mampu menyesuaikan diri
dengan segala kekurangan dan kelebihan dari lawan jenis yang
ditemuinya. Artinya, seseorang tidak akan mampu mengubah orang lain.
Seseorang hanya mampu mengubah diri sendiri agar mengerti dan menerima
kekurangan maupun kelebihan orang lain. Ia hendaknya mengganti kalimat
dalam batinnya dari “Mengapa ia demikian” menjadi,”Memang ia demikian”.
Dengan pola pikir yang berubah, seseorang akan menerima pacar
sebagaimana adanya.
Ketiga, mengkondisikan agar orang yang sudah dapat
diterima kekurangan dan kelebihannya itu untuk tertarik dan berkenan
membalas cinta yang telah diberikan kepadanya. Untuk itu, seseorang
haruslah meningkatkan kualitas diri agar layak diperhatikan dan
dicintai.
Dalam Anggutara Nikaya VIII, 17-18 disebutkan adanya
delapan kualitas diri yang dapat ditingkatkan. Adapun delapan kualitas
diri itu adalah bentuk tubuh, senyuman, ucapan, nyanyian, tangisan,
gerak gerik, hadiah, sentuhan. Agar lebih jelas, dalam kesempatan ini
akan diuraikan secara singkat satu persatu dari kedelapan hal tersebut.
Bentuk tubuh
Adalah hal yang sangat wajar apabila seseorang tertarik dengan lawan
jenis karena bentuk fisik yang dimilikinya. Oleh karena itu, upayakan
merawat tubuh dengan baik. Jagalah kesehatan dan kebersihan tubuh.
Seseorang tidak harus ganteng atau cantik, namun apabila ia menjaga
dengan baik kondisi tubuhnya, maka kesempatan mendapatkan pacar akan
jauh lebih besar daripada mereka yang tidak menjaga tubuhnya.
Senyuman
Upayakan untuk selalu tersenyum pada saat yang tepat. Senyuman yang
tulus akan memberikan kebahagiaan untuk fihak lain. Seseorang yang
murah senyum kiranya wajar kalau ia mendapatkan banyak teman. Dengan
mempunyai banyak teman di sekitarnya, tentu semakin besar pula
kemungkinan yang ia miliki untuk segera mendapatkan pacar.
Ucapan
Perhatikan ucapan yang disampaikan kepada rekan maupun kerabat. Ucapan
yang baik, kata-kata yang halus dan lebih-lebih lagi bijaksana, akan
mengkondisikan orang lain berbahagia. Dengan demikian, lawan jenis akan
bersedia mendekat ingin dijadikan pacar atau pasangan hidup.
Nyanyian
Nyanyian yang dimaksudkan di sini dapat berarti kemampuan seseorang
untuk bernyanyi, namun dapat pula berarti kemampuan seseorang bersuara
merdu dan enak di dengar sewaktu ia berbicara. Jadi, hindari perkataan
dengan nada tinggi yang menyakitkan telinga atau sebaliknya bergumam
sehingga tidak dapat didengar oleh lawan bicara. Pembicara yang selalu
memperhatikan tinggi rendahnya suara, cepat lambatnya ucapan serta
keras lembutnya pengucapan tidak akan pernah membosankan pendengarnya.
Ia selalu menjadi pusat perhatian lingkungannya. Dalam kondisi seperti
ini, jelas akan ada orang yang ingin menjadi pacar ataupun pasangan
hidupnya.
Tangisan
Tangisan tulus dan terjadi pada waktu yang tepat akan sangat
berpengaruh dalam membangun serta membina hubungan dengan pacar. Oleh
karena itu, jangan gunakan air mata untuk melakukan kebohongan agar
mendapatkan belas kasihan orang lain. Gunakanlah setiap tetes air mata
yang mengalir sebagai sarana mengungkapkan rasa haru akan kasih yang
tulus. Dengan demikian, orang akan menghargai tangisan itu sebagai
kondisi untuk mendekatkan kedua pribadi sebagai pacar atau pasangan
hidup.
Gerak gerik
Lambaian tangan, gemulai badan, goyangan kepala sampai pandangan mata
akan menjadi daya tarik tersendiri. Semakin tepat seseorang melakukan
gerak gerik yang mendukung suasana tertentu, semakin besar pula
kemungkinannya mendapatkan seorang pacar. Oleh karena itu, tidak jarang
seseorang mengikuti berbagai kursus kepribadian agar ia mampu
meningkatkan efektifitas gerak gerik yang dilakukannya.
Hadiah
Tidak disangkal bahwa sekuntum bunga mawar merah yang dipersembahkan
dengan batin tulus dari seorang pria kepada seorang wanita sering
berhasil mengawali sebuah kisah cinta. Hadiah yang diberikan memang
tidak harus mahal harganya. Namun, setiap hadiah haruslah dibarengi
dengan niat yang tulus yaitu memberikan perhatian. Dengan sering
memberikan perhatian, maka tentu saja, ia akan mendapatkan perhatian
pula dari lingkungannya. Dengan banyaknya perhatian yang diperolehnya,
maka kesempatan mendapatkan pacar juga semakin besar.
Sentuhan
Sentuhan atau kontak fisik yang dimaksudkan dapat dilakukan dengan
bergandeng tangan, mengusapkan keringat atau air mata pasangannya.
Namun tentu saja bukan sentuhan yang berlebihan sehingga mengkondisikan
terjadinya pelanggaran aturan kemoralan. Dengan sentuhan yang lembut,
sopan dan menghargai orang lain, maka tentunya lawan jenis tidak
keberatan untuk menjadi pacar. Oleh karena itu, penggunaan sentuhan
yang tepat waktu dan sesuai dengan kondisi saat itu akan sangat
membantu dalam proses pendekatan kedua belah fihak.
Dengan kemampuan meningkatkan delapan hal yang telah disebutkan di
atas, kiranya mencari pacar bukanlah hal yang sulit lagi. Bahkan, ia
yang sudah menjadi pacar, mungkin ia sangat berkeinginan untuk segera
meningkatkan hubungan menjadi pasangan hidup dalam ikatan perkawinan.
Oleh karena itu, kiranya saran singkat pacaran ala Buddhis ini dapat
dipelajari, dilaksanakan sehingga membuahkan kebaikan serta
kebahagiaan sesuai dengan harapan.
Semoga demikianlah adanya.
Semoga Anda berbahagia.
Semoga semua mahluk berbahagia.
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar