Senin, 05 Januari 2015

Pandangan Hidup.



Pengertian Pandangan Hidup.

Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat.
Pandangan hidup juga dapat di artikan sebagai hasil-hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman, fakta, pendapat, serta sikap meyakini sesuatu (pedoman).
Pandangan hidup sangat berpengaruh pada kehidupan setiap manusia, karena setiap perbuatan, sikap serta aturan-aturan yang tercipta berawal dari sebuah pandangan hidup. Pandangan hidup juga dapat di sebut dengan filsafat hidup yang dapat di artikan sebagai kecintaan atau kebenaran yang dapat dicapai oleh siapapun.
Pengertian Keyakinan / Kepercayaan

Keyakinan / kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup manusia adalah sebuah pemikiran yang mendasar dan mendalam terhadap suatu hal yang kemudian di anut untuk menjadi pedoman hidup mereka.
Keyakinan / Kepercayaan itu sendiri berasal dari akal atau kekuasaan tuhan. Sebuah akal yang berfikir tentang pedoman yang di anut merupakan pemberian Allah yang kemudian di implementasikan di kehidupan nyata. Keyakinan / kepercayaan itu sendiri nantinya akan membentuk sebuah filsafat.
Menurut Prof. Dr. Harun Nasution ada tiga aliran filsafat, yaitu aliran Naturalisme, aliran Intelektualisme, dan aliran Gabungan (Naturalisme dan Intelektualisme).
Aliran Naturalisme adalah hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur, dan itu dari Tuhan.
Aliran Intelektualisme adalah dasar aliran ini adalah logika / akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir.
Aliran Gabungan adalah dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal. kekuatan gaib Minya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan.
Langkah-langkah Berpandangan Hidup Yang Baik.
Setiap manusia pasti memliki sebuah pandangan hidup, dan sebagian mereka memiliki cara pandang yang berbeda-beda dalam menanggapi suatu hal. Bagaimana setiap orang memperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada setiap individu yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukaan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya. Pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :
  • Mengenal.
Sebelum seseorang meyakini sesuatu pastilah ia harus mengenal apa yang ia lihat tersebut. Mengenal merupakan langkah awal dari berpandangan hidup yang baik di karenakan dengan mengenal, kita pun akan dapat membedakan suatu hal yang baik dan buruk menurut cara pandang kita sehingga kita tidak akan mengambil langkah yang salah.
  • Mengerti
Tidak cukup hanya dengan mengenal, kita harus mengerti tentang apa yang sedang kita hadapi. Mengerti sebagai langkah lanjut dari mengenal. Mengenal di ibaratkan hanya sebagai lapisan luar sedangkan jika kita ingin mengetahui lapisan dalamnya, kita harus mengerti.
  • Menghayati
Setelah kita mengenal dan mengerti suatu hal tersebut, maka langkah selanjutnya adalah menghayati. Dengan menghayati kita dapat lebih jauh mengerti
  • Meyakini
Langkah selanjutnya adalah meyakini. Meyakini dapat kita lakukan dengan memperdalam rasa mengenal, mengerti, serta menghayati. Dengan meyakini kita dapat dengan kuat berpegang teguh pada cara pandang yang kita yakini.
  • Mengabdi
Langkah terakhir untuk berpandangan hidup yang baik adalah dengan megabdi. Mengabdi merupakan suatu usaha untuk menyerahkan segenap keyakinan kita untuk suatu hal yang kita yakini. Dengan mengabdi menjadikan kita lebih dekat atau bahkan menjadi satu dengan hal yang kita yakini tersebut.
<<<<STUDI KASUS >>>>
Pada akhir-akhir ini sering ramai di beritakan tentang penyerangan sekelompok orang terhadap perkumpulan islam ahmadiyah. Mengapa bisa terjadi penyerangan tersebut ? Ahmadiyah yang merupakan salah satu aliran agama islam merupakan aliran yang di anggap sesat oleh penduduk setempat.
Penduduk setempat merasa resah akan keadaan yang terus berlanjut, karena perkumpulan Ahmadiyah yang semakin besar dan membuat sebagian dari warga desa disana meninggalkan ajaran islam yang mereka yakini dan berpaling ke ajaran Ahmadiyah.
Karena warga sudah tidak tahan lagi atas kelakuan kaum Ahmadiyah tersebut, akhirnya warga sepakat untuk melakukan penyerangan pada sebuah kediaman anggota Ahmadiyah.
setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda-beda. Pada kasus ini cara pandang yang berbeda tersebut mengakibatkan sebuah perselisihan yang berupa penyerangan.
Cara pandang yang begitu berbeda antara penganut aliran Islam Ahmadiyah dengan penganut aliran islam yang biasa mengakibatkan timbulnya perseisihan dan akhirnya mengakibatkan penyerangan.
Biar bagaimanapun, setiap orang yang bertempat tinggal di Indonesia harus mengikuti hukum-hukum yang berlaku di Indonesia, Penyerangan tersebut sangat disayangkan karena perbuatan tersebut melanggar hukum yang berlaku. Permasalahan yang seperti ini harusnya bisa diselesaikan dengan cara yang bijaksana.
Memang tidak akan mudah untuk merubah keyakinan yang sudah sangat mendalam. Tidak mudah bukan berarti tidak bisa, oleh karena itu sebaiknya dilakukan perubahan cara pandang tersebut secara perlahan. Dengan demikian tidak akan mengakibatkan perselisihan di antara kedua belah pihak.
Kasus di atas merupakan salah satu contoh perbedaan cara pandang terhadap agama Islam yang mereka yakini. Keyakinan yang bersumber dari Agama Allah yang di ajarkan oleh Rasulullah SAW dengan keyakinan yang bersumber dari seseorang yang bukan dipercayai sebagai Rasululah SAW. Karena menurut islam, ajaran Islam yang sesungguhnya ialah ajaran Islam yang di bawa oleh Raulullah SAW.
<<<< KESIMPULAN >>>>
Setiap manusia pasti memiliki pemikiran dan cara pandang yang berbeda-beda. Maka dari itu, pasti ada kemungkinan terdapat perbedaan pendapat atau keyakinan yang dianut masing-masing. Pada saat memiliki perbedaan tersebut, kemungkinan besar akan mengalami sebuah perselisihan. Jika tidak diselesaikan dengan kepala dingin, maka perselisihan yang kecilpun akan menjadi perselisihan yang besar. Sebelum meyakini sesuatu hal, maka ada beberapa langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu. Yang pertama, kita harus mengenali dahulu apa yang kita pilih. Kedua, kita harus mengerti apa sisi baik-buruknya yang kita pilih. Ketiga, kita harus menghayati segala sesuatu yang harus kita pilih. Keempat dan kelima, kita harus meyakini dan mengabdi atas apa yang telah kita pilih, jangan sampai pandagan hidup yang kita pilih itu salah.

Pacaran Ala Buddhis

Dalam pembahasan ini, pengertian istilah ‘pacaran’ adalah hubungan seorang pria dan wanita yang bertujuan untuk saling mengenal secara pribadi sebagai persiapan membangun rumah tangga dalam ikatan perkawinan. Adapun penggunaan judul ‘Pacaran ala Buddhis’ tentunya tidak untuk membandingkan dengan ‘pacaran ala bukan Buddhis’, melainkan lebih menekankan cara mendapatkan pacar atau melangsungkan pacaran sesuai dengan Ajaran Sang Buddha.
Masalah pacaran ini memang hanya dialami oleh para umat Buddha yang tinggal dalam masyarakat, atau perumah tangga saja. Sedangkan, untuk para bhikkhu yang tidak menikah dan tinggal di vihara tentunya tidak mengalaminya. Namun, upaya mendapatkan pacar atau calon pasangan hidup ini tetap bisa dicari dalam Dhamma Ajaran Sang Buddha. Hal ini karena Ajaran Sang Buddha bukan hanya untuk para bhikkhu saja, melainkan juga untuk para perumah tangga.
Sebagai langkah awal, untuk mendapatkan seorang pacar tentunya diperlukan beberapa persiapan mental atau perbaikan pola pikir.
Pertama, milikilah rasa percaya diri yang timbul dari pemahaman bahwa mencari pacar sesungguhnya lebih mudah daripada mencari uang. Pemahaman ini berdasarkan pengalaman bahwa seseorang mungkin saja telah bekerja sepanjang hari, namun ia belum tentu mendapatkan selembar uang. Sebaliknya, ketika seseorang mulai membuka mata di pagi hari sampai hendak tidur di malam hari, tidak terhitung lawan jenis yang telah dilihatnya. Dari sekian banyak lawan jenis yang ditemuinya, tentu ada salah satu diantaranya yang layak dijadikan pacar.
Kalaupun sampai sekian tahun usia kehidupan seseorang masih belum mendapatkan pacar padahal ia sudah sangat banyak bertemu dengan lawan jenis, maka ia hendaknya berusaha menganalisa pola pikirnya. Mungkin, ia terlalu banyak melihat kekurangan yang ada pada lawan jenis yang dijumpainya. Mungkin pula ia terlalu banyak melihat kekurangan pada diri sendiri. Sebaliknya, ia mungkin melihat terlalu banyak kelebihan yang ada pada orang lain maupun diri sendiri. Selama pola pikir yang ia miliki masih belum sesuai kenyataan, bahwa setiap orang mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing, maka tentu sangat sulit mendapatkan pacar. Untuk memperbaiki pola pikir, diperlukan langkah berikut yang ada di bawah ini.
Kedua, seseorang hendaknya mampu menyesuaikan diri dengan segala kekurangan dan kelebihan dari lawan jenis yang ditemuinya. Artinya, seseorang tidak akan mampu mengubah orang lain. Seseorang hanya mampu mengubah diri sendiri agar mengerti dan menerima kekurangan maupun kelebihan orang lain. Ia hendaknya mengganti kalimat dalam batinnya dari “Mengapa ia demikian” menjadi,”Memang ia demikian”. Dengan pola pikir yang berubah, seseorang akan menerima pacar sebagaimana adanya.
Ketiga, mengkondisikan agar orang yang sudah dapat diterima kekurangan dan kelebihannya itu untuk tertarik dan berkenan membalas cinta yang telah diberikan kepadanya. Untuk itu, seseorang haruslah meningkatkan kualitas diri agar layak diperhatikan dan dicintai.
Dalam Anggutara Nikaya VIII, 17-18 disebutkan adanya delapan kualitas diri yang dapat ditingkatkan. Adapun delapan kualitas diri itu adalah bentuk tubuh, senyuman, ucapan, nyanyian, tangisan, gerak gerik, hadiah, sentuhan. Agar lebih jelas, dalam kesempatan ini akan diuraikan secara singkat satu persatu dari kedelapan hal tersebut.
Bentuk tubuh
Adalah hal yang sangat wajar apabila seseorang tertarik dengan lawan jenis karena bentuk fisik yang dimilikinya. Oleh karena itu, upayakan merawat tubuh dengan baik. Jagalah kesehatan dan kebersihan tubuh. Seseorang tidak harus ganteng atau cantik, namun apabila ia menjaga dengan baik kondisi tubuhnya, maka kesempatan mendapatkan pacar akan jauh lebih besar daripada mereka yang tidak menjaga tubuhnya.
Senyuman
Upayakan untuk selalu tersenyum pada saat yang tepat. Senyuman yang tulus akan memberikan kebahagiaan untuk fihak lain. Seseorang yang murah senyum kiranya wajar kalau ia mendapatkan banyak teman. Dengan mempunyai banyak teman di sekitarnya, tentu semakin besar pula kemungkinan yang ia miliki untuk segera mendapatkan pacar.
Ucapan
Perhatikan ucapan yang disampaikan kepada rekan maupun kerabat. Ucapan yang baik, kata-kata yang halus dan lebih-lebih lagi bijaksana, akan mengkondisikan orang lain berbahagia. Dengan demikian, lawan jenis akan bersedia mendekat ingin dijadikan pacar atau pasangan hidup.
Nyanyian
Nyanyian yang dimaksudkan di sini dapat berarti kemampuan seseorang untuk bernyanyi, namun dapat pula berarti kemampuan seseorang bersuara merdu dan enak di dengar sewaktu ia berbicara. Jadi, hindari perkataan dengan nada tinggi yang menyakitkan telinga atau sebaliknya bergumam sehingga tidak dapat didengar oleh lawan bicara. Pembicara yang selalu memperhatikan tinggi rendahnya suara, cepat lambatnya ucapan serta keras lembutnya pengucapan tidak akan pernah membosankan pendengarnya. Ia selalu menjadi pusat perhatian lingkungannya. Dalam kondisi seperti ini, jelas akan ada orang yang ingin menjadi pacar ataupun pasangan hidupnya.
Tangisan
Tangisan tulus dan terjadi pada waktu yang tepat akan sangat berpengaruh dalam membangun serta membina hubungan dengan pacar. Oleh karena itu, jangan gunakan air mata untuk melakukan kebohongan agar mendapatkan belas kasihan orang lain. Gunakanlah setiap tetes air mata yang mengalir sebagai sarana mengungkapkan rasa haru akan kasih yang tulus. Dengan demikian, orang akan menghargai tangisan itu sebagai kondisi untuk mendekatkan kedua pribadi sebagai pacar atau pasangan hidup.
Gerak gerik
Lambaian tangan, gemulai badan, goyangan kepala sampai pandangan mata akan menjadi daya tarik tersendiri. Semakin tepat seseorang melakukan gerak gerik yang mendukung suasana tertentu, semakin besar pula kemungkinannya mendapatkan seorang pacar. Oleh karena itu, tidak jarang seseorang mengikuti berbagai kursus kepribadian agar ia mampu meningkatkan efektifitas gerak gerik yang dilakukannya.
Hadiah
Tidak disangkal bahwa sekuntum bunga mawar merah yang dipersembahkan dengan batin tulus dari seorang pria kepada seorang wanita sering berhasil mengawali sebuah kisah cinta. Hadiah yang diberikan memang tidak harus mahal harganya. Namun, setiap hadiah haruslah dibarengi dengan niat yang tulus yaitu memberikan perhatian. Dengan sering memberikan perhatian, maka tentu saja, ia akan mendapatkan perhatian pula dari lingkungannya. Dengan banyaknya perhatian yang diperolehnya, maka kesempatan mendapatkan pacar juga semakin besar.
Sentuhan
Sentuhan atau kontak fisik yang dimaksudkan dapat dilakukan dengan bergandeng tangan, mengusapkan keringat atau air mata pasangannya. Namun tentu saja bukan sentuhan yang berlebihan sehingga mengkondisikan terjadinya pelanggaran aturan kemoralan. Dengan sentuhan yang lembut, sopan dan menghargai orang lain, maka tentunya lawan jenis tidak keberatan untuk menjadi pacar. Oleh karena itu, penggunaan sentuhan yang tepat waktu dan sesuai dengan kondisi saat itu akan sangat membantu dalam proses pendekatan kedua belah fihak.
Dengan kemampuan meningkatkan delapan hal yang telah disebutkan di atas, kiranya mencari pacar bukanlah hal yang sulit lagi. Bahkan, ia yang sudah menjadi pacar, mungkin ia sangat berkeinginan untuk segera meningkatkan hubungan menjadi pasangan hidup dalam ikatan perkawinan.
Oleh karena itu, kiranya saran singkat pacaran ala Buddhis ini dapat dipelajari, dilaksanakan sehingga membuahkan kebaikan serta kebahagiaan sesuai dengan harapan.
Semoga demikianlah adanya.
Semoga Anda berbahagia.
Semoga semua mahluk berbahagia.
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta.